Blog

Radenpioneer, blog web developer dari kota ikan jelawat

Beberapa bulan yang lalu mungkin, pastinya saya tidak ingat, pernah membaca tulisan di blog redenpioneer.blog secara keseluruhan gaya tulisan storytelling yang dia ramu di blognya cukup oke. Bahkan kalau di branding lagi, bisa kalah oke dari pekerjaannya sebagai web developer. Tapi entahlah, mungkin waktu belum terpikat pada inspirasinya, sehingga tulisan itu kini terkikis karena magernya dia dengan rutinitasnya.

Perang melawan waktu dan ide, setidaknya itu yang menggambarkan bagaimana dia menyiapkan situsnya dalam 2 bulan terakhir ini, terbukti tampilan dan konsepnya kini berubah.

Membangun itu tidak mudah. Melawan waktu adalah hal yang tersulit. Apalagi dengan hal yang sebenarnya bukan prioritas. Mengurus blog seperti healing bagi saya, sama halnya seperti jalan-jalan di hutan, dan badminton. Blog bukan prioritas, tapi lebih kepada karya, yang mungkin hanya sedikit orang melakukannya.

Apa yang dilakukan radenpioneer blog, pernah saya alami. Agustus 2020, saya membangun blog ini. Selamat datang di blogger kalteng niatnya serius! tulisan pertama yang saya terbitkan. Satu bulan setelah itu google adsense menerima pengajuan monetisasi yang saya ajukan. Hal ini yang semua blogger inginkan, tapi lagi-lagi saya memilih tidak, titik fokusnya bukan itu, tapi karya. Akhirnya saya hapus, dan fokus memperkaya konten.

Sama-sama berasal dari Kotawaringin Timur kotanya ikan jelawat, diskusi di warung kopi beberapa kali saya lakukan bersama radenpioneer. Bahkan ada satu project pernah kami kerjakan bareng.

Saya sarankan dia bangun web jenis blog, memperkaya dengan tulisan-tulisan. Berbagi pengetahuannya di dunia developer, seperti membagikan tutorial gratis tentang kode-kode html, css, dan lainnya. Karena menurut saya web developer punya banyak bahan, tentang bagaimana membangun sebuah situs. Sebagai contoh, beberapa tulisan tutorial saya tentang kode menjadi artikel unggulan yang sering dicari oleh para blogger pemula.

Fokus pada konten, jangan mikiran SEO atau lainnya. Sekarang lebih mudah, banyak platform untuk membagikan tulisan. Seperti facebook, tiktok, instagram, whatsapp, atau lainnya, tinggal bagaimana caranya saja. Apalagi kalau kita punya komunitas kecil, atau bahkan organisasi. Artinya pasar pembaca blog kita udah ada.

Agak terkejut, dia jadikan blogger kalteng sebagai inspirasi, bahkan diistilahkannya sebagai ‘karir’ penulisan. Dibagian ini saya tersenyum membacanya. Hahaha. Masih sangat belum layak disebut karir sih, karena masih hobi, yang mengarah pada healing dari banyaknya rutinitas menipu di sela aktivitas harian.

Tulisan recharge di blognya, dengan gaya storytelling cukup oke. Dan hebatnya dia seorang Ketua Umum Pimpinan Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Kalimantan Tengah (PW KAMMI Kalteng). Ahh sudahlah, sudah banyak bahan tulisan itu. Bahkan sudah banyak pembaca dari organisasinya.

Tradisi literasi lama yang harus dibangun kembali dari seorang ketua yang berprofesi sebagai web developer sekarang dimulai dari blog. Sebagai sesama blogger, saya dukung.

Sekarang, coba mulailah dari menulis hal-hal kecil, jangan bebankan pada gaya penulisan yang benar. Nulis saja, pembaca cerdas bisa menginterpretasikan apa yang kita maksud. Banyak-banyak mengunjungi blog orang lain untuk sekedar mengasah rasa ‘iri’ dan mencari inspirasi. Fokuslah pada genre yang kita kuasai dan ilmu pengetahuan yang sedang dan telah dipelajari. Buat target, dan coba baca tulisan saya tentang Google Keep, aplikasi catatan jadikan harimu lebih produktif, mungkin bisa membantu dalam membuat catatan-catatan kecil.

di sini
dalam sepi itu
apa yang tak kuurai
kecuali air mata
yang berasal dari Cinta
dan debu. Lihat aku!
Berjuta noda 
tapi adalah cermin
adalah perjalanan
sebelum akhirnya tiada

capo di capi

Tag:

Artikel Terkait:

Tinggalkan komentar: