Sabtu 12 Maret 2022 Pengurus KNPI Barito Timur dilantik oleh M. Alfian Mawardi. Temanya sederhana “Pemuda Solid, Barito Timur Maju Jaya”, tapi penuh dengan semangat perubahan.
Perjalanan cukup lama sampai ke Tamiang Layang, sekitar 5 jam. Karena kecepatan saya saat membawa mobil masih di bawah Valentino Rossi saat mengaspal di Kalteng.
“Hau, masih tege ih ni lah minyak goreng melai hetuh, dia bahali nggau kah?” (Wah, masih ada Nek lah minyak goreng disini, tidak sulit dicarikah?, tanya saya kepada Nenek penjaga warung saat kami singgah sebentar di Kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas.
“Mangat ih melai hetuh manggau nah cu, toh ije liter rega 18 ribu (hanya belas ribu)” (Mudah aja disini mencarinya Cu (cucu), ini 1 liter harganya 18 ribu, jawab Nenek penuh senyum sambil menunjuk minyak goreng.
Kue cincin yang saya dan Bang Alfian Mawardi makan, 3 bungkus kerupuk yang kami bawa masuk mobil untuk dikunyah saat diperjalanan, air mineral, dan semua di bayar lebih (cukup banyak lebihnya) karena juga kami sempat numpang ke WC di warung sang Nenek.
Dialog minyak goreng saya dan nenek tadi sangat singkat. Namun ada tiga hal yang ingin saya sampaikan, pertama di Kota saya minyak goreng masih terbilang sulit dicari, sampai-sampai saya harus membeli di antrian panjang penjualan minyak murah. Kedua, minyak Cap Batik (saya tidak sedang endorse) di warung Nenek tadi ada 6 bungkus (kemasan 1 liter), jadi yang di rumahnya tidak punya silakan beli di warung sang nenek (ini promosi). Ketiga, info tentang kelangkaan minyak goreng juga sampai ke Nenek, tapi tidak dengan minyaknya, tapi harganya juga ikut naik, artinya informasi mempengaruhi harga jual di sana.
Tinggalkan komentar: