Suatu Hari

Narasumber Pelatihan Pemasaran Produk UMKM di Media Sosial

IIPG Kota Palangka Raya
Foto bersama pengurus IIPG Kota Palangka Raya bersama peserta kegiatan (31/1/2024).

Pada tanggal 31 Januari 2024 saya menjadi narasumber pelatihan pemasaran produk UMKM di media sosial untuk 100 orang peserta. Berlatar belakang dari berbagai usaha di Kota Palangka Raya. Terutama mereka yang menengah kebawah.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Ikatan Istri Partai Golkar Kota Palangka Raya. Yang dinakhodai oleh Avina Fairid Naparin. Tema yang diangkat “Sinergi Bersama IIPG, Wujudkan UMKM Hebat Melalui Pemasaran Produk di Media Sosial”. Video kegiatannya diupload oleh instagram infokalteng.reborn

Terbagi menjadi dua sesi. Pertama penyampaian materi, dan kedua lomba pembuatan konten pemasaran media sosial. Dalam hal ini peserta akan diuji kemampuannya membuat konten pemasaran yang kreatif dan efektif menggunakan media sosial.

Apa saja yang saya sampaikan?

1. Saya sajikan data dari Indonesia Digital Report 2023. Media sosial yang banyak digunakan di Indonesia. Dengan urutan, WhatsApp 92,1%, Instagram 86,5%, Facebook 83,8%, Tiktok 70,8%, Telegram 64,3%, X 60,2% dan Facebook Messenger 51,9%. Rata-rata orang Indonesia setiap hari waktu menggunakan media sosial melalui perangkat apa pun 3 jam, 18 menit. Alasan Utama Orang di Indonesia Menggunakan Media Sosial. 60,6% menggunakan internet untuk berhubungan dengan teman dan keluarga. 58,2% menggunakan internet untuk mengisi waktu luang. 51,2% menggunakan internet untuk mengetahui apa yang dibicarakan oleh orang lain. 50,4% menggunakan internet untuk mencari inspirasi tentang apa yang akan dilakukan atau produk.

Media sosial ini untuk UMKM sangat penting. Semua orang yang menggunakan smartphone pasti memiliki kemampuan untuk menggunakannya. media sosial adalah alat kunci bagi UMKM untuk berkembang di era digital saat ini, dengan memanfaatkan kemudahan akses, biaya rendah, dan potensi jangkauan yang luas.

2. Profil Bisnis/ Usaha. Saya paparkan media sosial seperti instagram harus menampilkan profil bisnis/ usaha yang jelas. Seperti, pertama Gunakan foto profil yang jelas dan profesional. Ini bisa berupa logo UMKM jika untuk keperluan bisnis atau foto diri yang terlihat ramah dan profesional jika akun pribadi. Kedua, tulis bio yang menarik. Tulis deskripsi singkat tentang diri atau UMKM/produk/bisnis. Buatlah bio yang unik dan pribadi yang menunjukkan karakter atau nilai-nilai UMKM Anda. Ketiga, gunakan ajakan bertindak. Seperti “Kunjungi situs kami untuk koleksi terbaru” atau “Hubungi kami untuk pesanan khusus.” Contohnya saya tampilkan profil instagram bisnis, fajri_89 dan cicip.milky.

3. Bagaimana pemasaran produk di media sosial. Fokusnya membuat konten kreatif, yaitu konten yang unik, inovatif, dan menarik yang dirancang untuk menangkap perhatian dan mendorong keterlibatan audiens. Hal ini membantu membedakan merek kita dengan orang lain. Konten kreatif ini seperti flyer, banner, foto, video, caption/keterangan, live streaming, dll.

4. Konsisten posting/ upload konten produk. Hal ini sebagai bentuk keseriusan kita dalam berusaha. Bukan usaha musiman.

5. Saya sampaikan bagaimana konten yang baik saat memasarkan produk di media sosial. Yakni, foto/video/flyer produk. Caption/keterangan berupa penjelasan singkat produk, info harga, keunikan produk, alamat, dan jam buka. Terakhir jangan lupa gunakan hashtag atau tagar #. Hal ini membantu mengelompokkan konten yang berhubungan dengan topik yang sama.

6. Pemasaran di media sosial tidak sekedar online. Berjualan di media sosial memerlukan pendekatan yang berbeda dari metode penjualan tradisional. Ada adab atau etika yang baik untuk diikuti saat berjualan di media sosial. Yakni, memberikan informasi produk yang lengkap dan jelas, Pastikan harga produk tercantum dengan jelas untuk menghindari kesalahpahaman, Balas pertanyaan pelanggan dengan cepat, Hindari mengirimkan pesan berulang-ulang, dan Selalu gunakan bahasa yang sopan dan hormati setiap komentar atau masukan dari pelanggan.

Penjelasan dalam presentasi saya dengan bahasa yang mudah dipahami. Tidak menggurui, tapi membangun pembahasan bersama, karena selain pelaku pemasaran produk di media sosial, saya juga mengamati bagaimana proses demi proses masyarakat di kota Palangka Raya menggunakan media sosial untuk memasarkan produknya.

Tag:

Artikel Terkait:

Tinggalkan komentar: