Pengalaman Menjalani Vaksinasi COVID-19

Ini merupakan salah satu kampanye dan dukungan tentang pelaksanaan vaksinasi di Indonesia. Mengusung tagline Jangan Takut Divaksin, Kami siap menggunakan vaksin yang telah dinyatakan halal oleh MUI & aman oleh BPOM dari Muhammadiyah COVID-19 Command Center dan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya.

Oleh

Yandi Novia

Update on:

gambar ilustrasi dari pixabay

Palangka Raya, BLOGGERKALTENG.COM – Ini merupakan salah satu kampanye dan dukungan tentang pelaksanaan vaksinasi di Indonesia. Mengusung tagline Jangan Takut Divaksin, Kami siap menggunakan vaksin yang telah dinyatakan halal oleh MUI & aman oleh BPOM dari Muhammadiyah COVID-19 Command Center dan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya.

Saya ingin berbagi bagaimana menjalankan proses vaksinasi. Pada tanggal 18 Maret 2021 saya menjalani vaksinasi COVID-19 sebagai relawan atau anggota Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya yang berposko di BPBD Kota Palangka Raya, Jalan Badak Kelurahan Bukit Tunggal.

Vaksinasi diikuti sekitar 50 (lima puluh) orang, baik dari pegawai BPBD Kota Palangka Raya dan beberapa dari relawan atau anggota Satgas. Dimulai pukul 08.00 WIB berakhir kurang lebih pada pukul 12.00 WIB. Cuaca yang cerah, panas, lokasi vaksinasi di gazebo BPBD Kota Palangka Raya dengan atap seng, sehingga menambah gerah, namun masih ada angin sepoi-sepoi karena gazebonya di tempat terbuka. Sarapan saya pagi itu hanya menyantap sepotong kue untuk-untuk dengan lapisan inti dan es teh manis. Sudah cukup untuk energi, menghadapi vaksinasi (pikir saya).

Yang terpikirkan oleh saya adalah, bagaimana dengan petugas kesehatan? Dengan pakaian hijaunya, berlapis? Waw, pasti sangat panas. Ditambah lagi menggunakan sarung tangan. Mereka dengan enjoy, sabar, dan tetap tersenyum melayani calon penerima vaksin. Diantara penerima vaksinasi ada yang takut dengan jarum suntik, proses ini pasti memerlukan kesabaran tingkat tinggi dari petugas.

Vaksinasi COVID-19 Tahap I
Vaksinasi COVID-19 Tahap II

Alur Pelayanan Vaksinasi COVID-19

Vaksinasi Tahap I

Tahap pertama, peserta vaksinasi harus datang tepat waktu. Jangan gugup, biasa saja, berpikir positif, dan gunakan waktu menunggu untuk bercerita, bercanda, tertawa bersama peserta lainnya (katanya rasa bahagia bisa meningkatkan daya tahan tubuh) baca artikel ini : Riset Buktikan Bahagia Dapat Tingkatkan Daya Tahan Tubuh. Di tahap ini akan ada formulir yang harus diisi (wajib diisi dengan jujur), karena akan ada beberapa pertanyaan tentang riwayat kontak (apakah ada kontak dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam kurun waktu tertentu), apakah ada gejala, kemudian pertanyaan tentang gejala penyakit lainnya, mengikuti pengobatan lainnya, dan ada juga isian tentang tekanan darah dan suhu badan (ini diisi oleh petugas).

Tahap kedua, Pendaftaran dan Verifikasi. Di tahap ini calon penerima vaksin COVID-19 menunjukkan formulir tadi (petugas juga akan meminta dan melihat KTP, Kartu BPJS, dan memastikan Nomor HP anda benar).

Tahap ketiga, kita akan diskrining oleh petugas. Petugas kesehatan melakukan anamnesa (cara pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara) dan pemeriksaan fisik sederhana untuk melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi penyakit penyerta (komorbid). Skrining lainnya, yaitu dilakukan cek suhu tubuh dan tekanan darah. Jika kita sehat, maka vaksinasi dapat dilakukan.

Sampai pada tahap ini saya mulai berkeringat dan ada rasa gugup. Sehingga pada saat skrining petugas sempat bertanya. “Gugup yaa mas, denyut nadinya cepat”. Saya hanya membalas dengan satu kata “panas”.

Tahap keempat, yaitu proses vaksinasi. Kita akan disuntik vaksin COVID-19 dengan aman. Jujur sedikitpun tidak ada rasanya. Seperti sulap, terjadi begitu cepat dan seperti tidak terjadi apa-apa. Saya berpikir, waw ternyata sangat mudah. 🙂 🙂 🙂

Sampai tahap ini sudah selesai. Tahap selanjutnya, petugas melakukan pencatatan hasil pelayanan vaksinasi. Kita dipersilakan istirahat sejenak selama 30 menit, jadi tidak boleh kemana-mana, cukup duduk ditempat yang sudah disiapkan petugas. Hal ini merupakan prosedur untuk memonitor kemungkinan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).

Setelah 30 menit, kita akan memperoleh kartu vaksinasi.

Untuk gejala divaksinasi tahap pertama ini, saya hanya merasa ngantuk dan lapar. Setelah vaksinasi saya masih bisa beraktivitas kerja, sampai pada pukul 16.00 WIB. Setelah shalat isya (kira-kira pukul 19.30 WIB), mata sudah terasa ngantuk, tertidur pulas, dan merasa lapar pada Pukul 00.00 WIB, makan tengah malam, dan kembali tidur. Paginya, badan terasa enjoy dan fresh.

Sertifikat Vaksinasi COVID-19 Tahap I
Sertifikat Vaksinasi COVID-19 Tahap II

Sertifikat (tahap I dan II) ini akan diterima melalui sms dalam bentuk link khusus, yaitu sebagai berikut : Sertifikat vaksinasi ke-1 ………… (Nama kita) (NIK:62xxx…) tersedia di https://asset[dot]pedulilindungi.id/…………..png. PERHATIAN:hanya diakses yg bersangkutan| Bila ada keluhan pasca vaksin, hub dokter.

Vaksinasi Tahap II

Untuk alur pelayanan vaksinasi COVID-19 tahap II sama dengan tahap I (tidak ada perbedaan). Mungkin hanya berbeda di suasana hati, keadaan cuaca dan tempat yang sedikit bergeser. Jadi, tetap santai, jangan gugup, sabar menunggu antrian sambil makan-makan. Jangan lupa berbincang-bincang santai dengan peserta lainnya, jadikan dirimu bahagia. Dan jangan lupa bawa kartu vaksin yang diterima pada tahap I.

Vaksinasi tahap II udah tidak gugup lagi. Karena tahap I sudah dilalui. Tahap ini lebih khawatir tensi darah tidak bersahabat, karena rasa ingin yang tinggi mengikuti vaksinasi. Jadi, tidak ingin rasanya vaksinasi tertunda karena kondisi kesehatan yang tidak baik. Untungnya, semua normal dan bisa mengikuti vaksinasi COVID-19.

Pada tanggal 7 April 2021, ditempat yang sama yaitu Kantor BPBD Kota Palangka Raya, saya menjalani vaksinasi COVID-19 tahap II.

Gejala di tahap ini, hampir tidak ada (seperti di tahap I ngantuk dan lapar). Hanya lengan tangan sebelah kiri yang sedikit pegal. Sehingga saat saya bertanya kepada petugas kesehatan yang melakukan observasi, “apakah boleh sore atau malam ini saya olahraga bulu tangkis?“, jawab beliau “sebaiknya istirahat saja“. Malamnya saya tidur seperti biasa, kira-kira selama 3-4 jam. Besoknya semua sudah pulih, rasa pegal tidak ada lagi. Dan pada tanggal 9 April 2021, Pukul 15.00-17.00 WIB saya kembali melaksanakan rutinitas olahraga bulu tangkis full selama 2 jam. Alhamdulillah semua aman dan kondisi saya sehat.

Proses vaksinasi COVID-19 telah saya ikuti. Selanjutnya bukan jadi alasan untuk tidak menjalankan protokol kesehatan 4M (Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, Memakai masker, Menjaga Jarak, dan Menghindari Kerumunan). Karena, vaksinasi dan protokol kesehatan kedua hal yang harus dilakukan, satu-kesatuan sebagai ikhtiar untuk melawan pandemi COVID-19 ini. Semoga pandemi ini cepat berlalu, dan kita bisa beraktivitas normal seperti biasa.

Jangan Takut Divaksin, Kami siap menggunakan vaksin yang telah dinyatakan halal oleh MUI & aman oleh BPOM.

Yandi Novia

Pada tahun 2010 saya memulai membangun sebuah blog. Belajar menulis, mengedit, dan belajar hal-hal baru seperti desain grafis dengan corel draw, membangun web hingga menerima jasa pembuatan web, video editing, dan content creator. Saya juga pekerja freelance pada bidang komunikasi dan mobilisasi sosial. Mari Berteman!

Pos Terkait:

Tinggalkan komentar: