Liputan

Rimba Terakhir, Karya Try Herianto Akan di Pentaskan 17 Januari 2020

“Rimba Terakhir” Kolaborasi seni sebagai bentuk perjuangan untuk mempertahankan hutan adat Suku Dayak Tomun Kalimantan Tengah, sebuah karya dari Try Herianto akan dipentaskan 17 Januari 2020, pukul 18.00 WIB di Gedung Olah Seni Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kota Palangka Raya jalan Tjilik Riwut KM. 2,5 Samping Museum Balanga.

Try Herianto berharap karya ini mampu memberi dampak bahwa pentingnya hutan untuk keberlangsungngan hidup khsususnya masyarakat di Desa Kinipan Kecamatan Batangkawa dan Desa Kubung Kecamatan Delang Kabupaten Lamandau.

Sebagai makhluk yang peduli terhadap kondisi “Indai Kito” (Ibu Kita) pastikan kalian hadir !!!

Rimba Terakhir

Kalimantan tengah dikenal sebagai bagian dari pulau Kalimantan yang begitu kaya akan sumber daya alam yang sudah ada sejak zaman nenek moyang dan diwariskan secara turun temurun kepada generasi selanjutnya dengan harapan, kekayaan sumber daya alam yang begitu berlimpah ini dapat dikelola dengan baik dan bisa menjaga kehidupan para masyarakat adat Dayak untuk tetap bisa Makmur dan sejahtera. Itulah kenapa, hutan, tanah dan sungai merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat adat Dayak.

Ibu Pertiwi sedang bersusah hati, melihat rimba dibabat habis. Tapi akankah kita terus menerus tenggelam dan terpuruk dalam rasa bersalah karena telah membiarkan hutan rimba dan alam kita di keruk oleh orang-orang yang tidak sepantasnya?

Diantara banyaknya orang orang yang memilih untuk menyerah, masih ada Darah Dayak yang berkobar dengan penuh semangat untuk tetap mempertahankan hutan, sungai, dan seluruh kekayaan alam nya. Di penghujung pulau Kalimantan Tengah,tepatnya di Desa Kinipan, Kecamatan Batang Kawa, dan di desa Kubung, Kecamatan Delang Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah.

Saat ini kondisi mereka sedang tidak baik-baik saja, karena masih ada banyak industri ekstraktif yang siap untuk meluncurkan hutan rimba mereka dengan membawa alat-alat raksasa. Mereka tidak gentar, karena bagi mereka Hutan adalah ibu “Hutan Indai Kito”. Yang harus dijaga dan dibela sampai akhir nafas hidup mereka, selamatkan Rimba Terakhir !

Tag:

Artikel Terkait:

Tinggalkan komentar: