Materi Kuliah

Materi Genre Advokasi dan KIE (lanjutan)

Gambar ilustrasi dari canva
Materi ini lanjutan dari materi yang sebelumnya anda lihat… Mohon maaf, ketikan tidak beraturan. Silakan di edit.

III.    PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ADVOKASI DENGAN KIE

A.     Persamaan Advokasi dan KIE

1.     Melakukan identifikasi dalam menentukan segmentasi  sasaran

2.     Melakukan penelitian penjajagan kebutuhan

3.     Membuat strategi dan pesan

4.     Melakukan monitoring dan penelitian

B.     Perbedaan Advokasi dan KIE

AdvokasiKIE
Dilihat dari Tujuan   : Secara aktif mendukung dan mempromosikan suatu masalah/isu dan mencoba untuk mendapatkan dukungan dari pihak lain dalam rangka perubahan kebijakan, program dan perundang-undangan.  
Sasaran  : Penentu kebijakan/pembuat keputusan, dan pembuat peraturan (perundang-undangan).  
Hasil Advokasi  : Dukungan dan perubahan peraturan perundang-undangan, kebijakan serta program.
Dilihat dari Tujuan  : Mengubah sikap mental, kepercayaan nilai-nilai dan perilaku individu serta kelompok masyarakat.     Sasaran  : Individu, keluarga, dan masyarakat.
Hasil KIE  : 1.    Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan individu, keluarga dan masyarakat. 2.    Perubahan sikap dan perilaku individu, keluarga dan masyarakat.

IV.   Prinsip-prinsip Advokasi dan KIE

Pada dasarnya kegiatan advokasi dan KIE adalah untuk melakukan perubahan, maka akan selalu ada resistensi, oposisi, dan konflik. Tidak ada faktor tunggal yang menjamin keberhasilan advokasi dan KIE. Beberapa prinsip di bawah ini dapat dijadikan pedoman dalam melakukan advokasi yang sukses :

1.      Realistis

Advokasi dan KIE yang berhasil bersandar pada isu dan agenda yang spesifik, jelas, dan terukur.

2.      Sistematis

Advokasi dan KIE adalah seni tetapi bukan lukisan abstrak sehingga diperlukan perencanaan yang akurat.

3.      Taktis

Advokasi dan KIE tidak mungkin dilakukan secara sendiri sehingga harus membangun koalisi, aliansi, mitra kerja atau pihak lain.

4.      Strategis

Advokasi dan KIE melibatkan penggunaan kekuasaan dengan berbagai tipenya.

5.      Berani

Advokasi dan KIE menyentuh perubahan dan rekayasa sosial secara bertahap. Jangan tergesa-gesa. Tidak perlu menakut-nakuti pihak lawan, tetapi tidak perlu juga menjadi penakut.

V.     Jenis-Jenis Advokasi dan KIE

A.   Jenis-Jenis  Advokasi

1.     Advokasi Diri, yaitu advokasi yang dilakukan pada skala lokal dan bahkan sangat pribadi. Misalnya, ketika seorang pelajar tiba-tiba diskorsing oleh pihak sekolah tanpa adanya kejelasan, maka advokasi yang dilakukan adalah dengan cara mencari kejelasan atau klarifikasi kepada pihak sekolah.

2.     Advokasi Kasus, yaitu advokasi yang dilakukan sebagai proses pendampingan terhadap orang atau kelompok yang belum memiliki kemampuan membela diri dan kelompoknya.

3.     Advokasi Kelas, yaitu sebuah proses mendesakkan sebuah kebijakan publik atau kepentingan satu kelompok masyarakat dengan tujuan akhir terwujudnya perubahan sistematik yang berujung pada lahirnya produk perundang-undangan yang melindungi atau berubahnya legislasi yang dianggap tidak adil. Advokasi jenis ini melibatkan stakeholder yang lebih banyak dan proses yang lebih sistematis.

B.   Jenis-Jenis KIE

1.      KIE Individu

Suatu proses KIE timbal balik secara langsung antara petugas KIE dengan individu sasaran program PKBR.

2.      KIE Kelompok

Suatuproses KIE timbal balik secara langsung antara petugas KIE dengan kelompok  (2-15 orang)

3.      KIE Massa

Suatu proses KIE tentang program PKBR yang dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah yang besar.

VI.   Langkahlangkah Merumuskan Strategi Advokasi dan KIE

A.     Identifikasi Kebutuhan:

1.     Pengamatan langsung

2.     Interview (wawancara)

3.     Focus Group Discussion (diskusi kelompok terfokus)

4.     Survei

5.     Analisis data sekunder

B.     Analisis Masalah Advokasi dan KIE

1.     Analisis masalah advokasi

a.     Pokok-pokok permasalahan yang memerlukan advokasi

b.     Penyebab masalah

c.      Pihak-pihakyang terlibat

d.     Kebijakan-kebijakan/program yang ada, baik yang menghambat maupun yang mendukung

e.     Solusi advokasi yang diusulkan

2.     Analisis masalah KIE

a.     Analisis khalayak sasaran (lingkungan sosial)

b.     Analisis program

C.     Analisis Sasaran Advokasi dan KIE

Analisis sasaran advokasi dan KIE, meliputi :

1.    Penerima advokasi

2.    Mitra

3.    Pembuat keputusan

4.    Penentang

D.     Penetapan Tujuan Advokasi dan KIE

1.     Tujuan Advokasi

Tahap awal yang perlu dilakukan dengan memperhatikan kaidah SMART

S = Spesific (khusus)

M = Measurable (dapat diukur)

A = Appropriate (dapat dikerjakan)

R = Realistic (realistis)

T= Time Bound (mempunyai batas waktu yang jelas)

2.     Tujuan KIE

Ditetapkan dengan melihat adanya pengetahuan, sikap dan perilaku yang dicapai dalam kurun waktu tertentu.

E.     Pengemasandan Penyampaian Isi Pesan Advokasi dan KIE

1.     Pengemasan pesan Advokasi

Penyampaian isi pesan harus dikemas dengan singkat, padat dan persuasif.

2.     Pengemasan pesan KIE

Ditekankan pada bentuk-bentuk pemecahan masalah secara praktis dari pada paparan secara dramatis.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan dan penyampaian isi pesan :

a.     Disampaikan secara konsisten dengan menggunakan berbagai saluran dan dengan kata-kata yang berbeda, khususnya pesan untuk suatu periode yang panjang.

b.     Pastikan bahwa pesan disampaikan oleh komunikator yang memiliki kredibilitas tinggi.

c.      Ciptakan pesan yang mudah dipahami dan hindari penggunaan jargon-jargon.

d.     Pengembangan pesan dapatd ilakukan dengan menggunakan pendekatan SEE-A (S = Statement; E = Evidence; E = Example dan A = Action).

F.     Teknik Advokasi dan KIE

1.     Teknik Advokasi

a.     Lobi

b.     Petisi

c.      Debat

d.     Negosiasi

e.     Presentasi

f.       Penggunaan media massa

2.     Teknik KIE

a.     KIE Individu

b.     KIE Kelompok

c.      KIE Massa

G.     Strategi Advokasi dan KIE

1.     Strategi Advokasi

Salah satu unsur utama dan penting dilakukan adalah dengan mengangkat isu strategis/isu prioritas. Memilih isu prioritas program  dilakukan dengan mempertimbangkan:

a.     Isu yang berhubungan dengan masalah yang menjadi prioritas program.

b.     Berpotensi untuk membangun koalisi

c.      Berisiko kecil, tapi mempunyai kemungkinan keberhasilan yang besar

d.     Berpotensi untuk meningkatkan kredibilitas dan efektivitas terhadap program.

2.     Strategi KIE

Memperhatikan jenis, teknik dan media KIE yang akan digunakan. Perpaduan yang tepat antara jenis, teknik dan media KIE akan sangat menentukan keberhasilan KIE.

Baca materi sebelumya di bloggerkalteng.id

Tag:

Artikel Terkait: