Izinkan aku
“laa yukallifullah hunafsan illa wus ‘aha”. Terus ku baca dalam keheningan. Aku yang merasa dekat dari ketidakberdayaan. Menjadi semakin kuat. Karena firman-Nya, nyata dan memeluk dalam rasa.
“laa yukallifullah hunafsan illa wus ‘aha”. Terus ku baca dalam keheningan. Aku yang merasa dekat dari ketidakberdayaan. Menjadi semakin kuat. Karena firman-Nya, nyata dan memeluk dalam rasa.
di sini : sebuah firdaus kecil, petualang kecil, keliaran kecil, luput dari pupil yang tak meruncing.
di sini, dalam sepi itu, apa yang tak kuurai, kecuali air mata yang berasal dari Cinta dan debu. Lihat aku! Berjuta noda.
Angkuh tidak akan menjadikan kita lebih baik. Belajarlah dari keangkuhan yang telah runtuh.
(Ketika sehelai demi sehelai rontok, bagi dedaunan waktu adalah penguasa atas segala yang tumbuh). Aku menatapmu merekah. Karena kutahu kau adalah harapan.
Aku sadar, bahwa ini hanya awal. Sangat dini untuk mengatakan semuanya pahit, akan banyak lagi proses selanjutnya yang penuh dengan perjuangan.
0896 9247 6907