Hari ini : Mei 9, 2025
Mei 4, 2025
1 min read

Hebat Kali Kau

yaa kamu hebat

Masuk ke lingkar tongkrongan,
dia bawa meteran warisan,
bukan buat tembok atau lemari,
tapi buat ngukur otak dan nyali.

Menurutnya:
jika tak seperti dia, berarti salah.
Kalau tak satu frekuensi,
maka tak layak ikut selfie.

“Semua harus bisa berenang!” katanya,
padahal di situ ada ayam, kambing,
dan satu dua manusia yang cuma mau duduk santai
sambil seruput kopi.

Dia pakai standar hidupnya
untuk nilai isi hidup orang lain,
padahal hidupnya sendiri
masih nyicil kepercayaan diri.

Lucu juga.
Yang datang buat senang,
malah disidang.
Yang mau nimbrung,
malah dibedah latar belakang.

Oh iya, katanya sih demi kebaikan,
tapi kenapa baunya kayak arogansi yang dikemas rapi?

Ingat, kawan!
tak semua orang pakai pikiranmu sebagai kitab suci.
Ada yang hidup tenang
tanpa perlu diservis oleh logika milikmu.

Dan satu lagi,
kalau kau hobi nyolek urusan pribadi,
harap maklum jika nanti jiwamu disunat empati.


Palangka Raya,
2 Mei

Yandi Novia

Pada tahun 2010 saya memulai membangun sebuah blog. Belajar menulis, mengedit, dan belajar hal-hal baru seperti desain grafis dengan corel draw, membangun web hingga menerima jasa pembuatan web, video editing, dan content creator. Saya juga pekerja freelance pada bidang komunikasi dan mobilisasi sosial. Mari Berteman!

Tinggalkan komentar:

Previous Story

Bawa ember mu kawan

Latest from Blog

Bawa ember mu kawan

Bawa embermu, kawan. Dan semoga suatu saat, bosmu kehausan dan hanya kamu yang bawa air.

Rencana Bangun Blog Istri

Jadi, ini bukan sekadar proyek iseng atau coba-coba. Ini semacam undangan halus buat istri saya, untuk kembali ke ruang kecil yang dulu pernah bikin dia senang, menulis.
Go toTop

Don't Miss

Diam di Belantara

Aku diam. Sebagaimana belantara tak bersuara, di balik rimbun yang

Izinkan aku

“laa yukallifullah hunafsan illa wus ‘aha”. Terus ku baca dalam