Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory) adalah teori yang dikembangkan oleh Albert Bandura pada tahun 1970-an. Teori ini mengatakan bahwa perilaku individu dipengaruhi oleh pengalaman belajar, termasuk pengalaman yang didapat dari interaksi sosial dengan orang lain.
Menurut Teori Pembelajaran Sosial, individu dapat belajar perilaku baru melalui empat proses: observasi, model, penguatan, dan motivasi. Pertama, melalui proses observasi, individu dapat belajar dari pengalaman yang diperoleh dari mengamati perilaku orang lain. Kedua, melalui proses model, individu dapat belajar perilaku baru dari orang-orang yang dianggap sebagai model atau contoh yang baik.
Ketiga, melalui proses penguatan, individu cenderung mengulangi perilaku yang diperkuat atau dihargai secara positif, sedangkan perilaku yang tidak diperkuat cenderung menghilang. Terakhir, melalui proses motivasi, individu memiliki dorongan internal untuk belajar dan melakukan perilaku baru yang dianggap penting atau berharga.
Teori Pembelajaran Sosial dapat digunakan dalam berbagai konteks, termasuk dalam memahami perilaku konsumen, perilaku karyawan, dan perilaku organisasi. Teori ini juga dapat digunakan dalam merancang program pelatihan dan pengembangan karyawan, serta dalam memahami mengapa beberapa orang lebih cenderung mengikuti perilaku atau tindakan tertentu berdasarkan pengalaman sosial mereka.
Namun, teori ini juga memiliki keterbatasan. Teori Pembelajaran Sosial cenderung mengabaikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku individu, seperti faktor genetik, lingkungan fisik, dan kondisi psikologis. Selain itu, teori ini tidak memperhitungkan perbedaan individu dalam belajar dan memproses informasi, serta mengasumsikan bahwa semua orang memiliki kemampuan yang sama dalam mengamati, mengikuti, dan meniru perilaku orang lain.
