Suatu Hari

Selamat ulang tahun istriku

Kamis 30 Mei 2019 bertepatan dengan 25 Ramadhan 1440 H kalimat ijab qabul ku ucapkan untuk menghalalkan seorang perempuan yang saat ini sedang mendampingi hidupku. Seseorang yang paling mengerti dan paling sabar menghadapi diri ini yang masih egois dengan emosi yang tidak stabil.

Sampai saat ini, ada dua lagu yang tidak bisa saya nyanyikan untuknya saat bermain gitar. Selalu nangis. Lagu Maher Zain “Sepanjang Hidup” dan Lagu Ustadz Jefri Al Buchori “Bidadari Syurgaku”. Entahlah, lagu ini sangat menyentuh.

Jum’at, 25 Februari 2022 dia ulang tahun. Belum bisa memberikan kebahagiaan yang utuh untuknya. Belum bisa memberikan kehidupan yang istimewa untuknya. Ada hari-hari berikutnya untuk memberikan yang terbaik untuknya. Ini janjiku sebagai seorang suami.

Banyak hal yang ingin kami capai bersama. Ini tidak mudah. Prosesnya cukup melelahkan, menguras pikiran, air mata dan energi. Ini bagian terindahnya. Berjuang dari titik rendah, dari nol dan saat ini masih berada di angka 1. Tapi kami percaya semua tidak akan berhenti lama di angka tersebut. Karena bagaimanapun kami terus berjuang.

Terima kasih istri ku, telah memberikan warna dalam hidup ini. Aku bukan siapa-siapa sebelumnya, dengan hadirmu aku menjadi terlihat. Dukunganmu sungguh luar biasa.

Janjiku, akan membahagiakan mu dan anak kita.

Selamat ulang tahun. Semoga terus menjadi ibu dan istri yang sabar dan penuh kasih sayang. Aku mengerti keadaanmu, hanya saja kadang aku bingung harus bagaimana. Ini kelemahanku sebagai seorang suami. Ajari aku terus bagaimana menjadi seseorang yang baik.

Semoga hari-harimu terus bahagia dengan apa yang telah ku berikan yang kadang aku merasa sangat kurang.

Tetap tegak, jangan pernah meninggalkan aku, pandang terus mataku, rangkul tanganku, peluk aku, dan jadikan aku dalam setiap doa mu, agar langkahku terus terarah.

Aku yang mencintai dan menyayangi mu.

Tag:

Artikel Terkait:

Tinggalkan komentar: