Algoritma facebook, mampu membaca kebiasaanmu

Mark Zuckerberg pernah berkata, bahwa dia heran banyak yang mengidolakannya padahal ia sendiri mengidolakan seorang tokoh penemu algoritma, yakni Muhammad ibn Musa al Khawarizmi.

Oleh

Yandi Novia

Update on:

sumber pixabay

BLOGGERKALTENG.COM – Saya termasuk orang yang berhati-hati dalam menjaga privasi akun facebook. Sehingga tidak pernah menggunakan aplikasi pihak ketiga yang disambungkan ke facebook. Karena setahu saya, jika ada aplikasi yang disambungkan maka akan banyak izin yang dilonggarkan ke pihak aplikasi untuk mengakses privasi kita. Artinya, akan ada beberapa kemungkinan, seperti email terdeteksi, kontak, minat, bahkan hebatnya aplikasi pihak ke tiga mampu membaca kebiasaan kita di facebook. Ujung-ujungnya akun kita menjadi tidak aman.

Saya sering melakukan penelitian kecil antara google dan facebook. Misalnya, di laman google saya mencari sesuatu dengan kata kunci “hosting murah”. Lalu dalam beberapa waktu saya kembali mengakses facebook, entah kenapa ada iklan “tawaran hosting murah” dari beberapa situs muncul di beranda. Tidak hanya 1 kali saya lakukan hal ini, bahkan sudah hampir 100 kali lebih. Kemungkinan yang saya bisa pikirkan saat itu adalah, apakah antara google dan facebook ada hubungan? Atau jangan-jangan facebook begitu dalam mengakses ponsel saya? Sehingga kebiasaan-kebiasaan yang saya lakukan di ponsel pintar, facebook mampu membacanya.

Mulai terjawab?

Facebook sendiri telah menjelaskan bagaimana menargetkan iklan sesuai dengan kriteria, seperti usia, jenis kelamin, lokasi, minat, pekerjaan, dan pendidikan. Hal ini agar iklan berjalan secara maksimal dan menjangkau orang secara akurat. Secara internal facebook melakukan hal-hal tersebut. Selain itu, facebook juga memanfaatkand ata pihak ketiga, misalnya google dan lainnya. Dalam hal penargetan, facebook mempunyai istilah, yaitu demografis atau pemirsa khusus atau pemirsa serupa.

Sampai saat ini memang hubungan antara facebook dan google baik-baik saja. Walaupun sebenarnya, facebook telah menyiapkan beberapa strategi jika hubungan keduanya memburuk. Di tahun 2016, facebook sudah punya rencana jika aplikasi miliknya dihapus di google play store.

Jadi, tidak heran kalau google dan facebook saling keterkaitan.

Apakah benar?

Beberapa kali saya temukan hal ini. Misalnya begini, saya hari ini kebetulan bertemu dengan salah satu teman lama (sebut A), lalu ngobrol. Sebelumnya, saya tidak pernah mengakses wall facebook si A atau menemukan si A dalam beranda facebook saya. Setelah pertemuan itu, tiba-tiba muncul facebook menyarankan untuk menambah (add facebook) si A. Bagi saya ini bukan kebetulan. Memang awalnya saya menganggap ini kebetulan. Tapi tidak untuk kasus yang kesekian kalinya. Waw. Begitu hebatnya raksasa bernama facebook.

Semuanya karena Algoritma

Bos facebook Mark Zuckerberg pernah berkata, bahwa dia heran banyak yang mengidolakannya padahal ia sendiri mengidolakan seorang tokoh penemu algoritma, yakni Muhammad ibn Musa al Khawarizmi. Facebook tidak akan sehebat ini tanpa algoritma.

Facebook mampu membaca kebiasaan, mengenali kemudian memberi tanda siapa di foto yang kita upload juga berkat algoritma. Artinya semua yang facebook lakukan berkaitan erat dengan algoritma tadi.

Begitu juga dengan aplikasi yang lagi heboh digunakan pengguna facebook saat ini, FaceApp misalnya. Aplikasi ini mengembangkan algoritma sifat-sifat kita seperti perubahan usia, wajah atau maskulinitas wajah. Dampaknya juga ada, selain mengancam privasi pengguna, karena kelonggaran izin tadi, aplikasi ini juga akan memanfaatkan foto anda untuk tujuan marketing (tanpa harus ada izin dari anda).

Saran saya

Saran saya, jangan gunakan aplikasi apapun untuk mengakses facebook kita. Atau menggunakan facebook untuk login di website, akun, atau aplikasi apapun bentuknya itu. Karena dengan izin anda kepada pihak aplikasi, maka dengan tanpa sadar anda mempersilakan mereka mengobok-obok facebook anda.

Yandi Novia

Pada tahun 2010 saya memulai membangun sebuah blog. Belajar menulis, mengedit, dan belajar hal-hal baru seperti desain grafis dengan corel draw, membangun web hingga menerima jasa pembuatan web, video editing, dan content creator. Saya juga pekerja freelance pada bidang komunikasi dan mobilisasi sosial. Mari Berteman!

Pos Terkait:

5 pemikiran pada “Algoritma facebook, mampu membaca kebiasaanmu”

  1. Gw juga kebetulan punya pengalaman buruk nih,, menautkan Facebook di akun periklanan dan ya akun gw di hack atau dicuri,, untungnya pake fake akun 😂

    Balas
  2. Ping-balik: Algoritma facebook, mampu membaca kebiasaanmu – TangkilingNews.com
  3. Ping-balik: Algoritma facebook, mampu membaca kebiasaanmu | Humaidea

Tinggalkan Balasan ke Yandi NoviaBatalkan balasan